![]() |
Pemilu sudah diambang pintu, tidak berapa lama lagi rakyat Indonesia akan memilih wakil-wakilnya yang akan duduk di DPR-RI, DPRD I dan DPRD II yaitu tepatnya 9 April 2014. Arus politik terlihat semakin deras dengan terpasangnya berbagai atribut, baleho, stiker, bendera dari masing masing parpol dan caleg peserta pemilu dimana-mana. Tiang listrik dan pohon kayu sepanjang jalan menjadi sasaran yang empuk untuk memajangkan gambar diri para caleg dengan berbagai gaya dan pesona agar lebih percaya diri (PD) biasanya disandingkan dengan gambar tokoh-tokoh ternama.
Beragam upaya dan usaha yang dilakukan para caleg bahkan terkadang bagaikan sebuah lelucon yang harus dilakoninya, betapa tidak misalnya yang biasanya tidak kenal sama sekali dengan masyarakat, sekarang datang dengan sok kenal dan sok dekat dengan masyarakat lalu tiba-tiba menjanjikan bermacam program dan bantuan ini dan itulah pokoknya asalkan bisa meraih simpatik masyarakat untuk mendulang suara sebanyak-banyaknya tapi kapan realisasinya? Tentu apabila setelah Pemilu telah usai dan si"Caleg" telah kita hantarkan untuk duduk manis dikursi kehormatannya. Yang sering terjadi adalah janji tinggal janji sehingga kita tidak obahnya seperti pendorong mobil mogok dan yang punya mobil datang dengan muka manis beribu janji minta tolong kepada kita agar mau mengeluarkan mobilnya. Sebagai masyarakat yang baik kita berusaha untuk mendorongnya bersama-sama. tapi setelah mobilnya keluar dari kesulitan maka ia melaju tanpa menoleh lagi kebelakang. Kapan kita bertemu lagi ? Ya setelah masa jabatannya habis dan ingin kembali maju sebagai anggota caleg yaitu lima tahun mendatang..! Nah...
Ada caleg yang tidak segan-segan merogoh kantongnya sampai ratusan juta bahkan milyaran rupiah demi untuk mendapatkan kursi empuk diDPR-RI atau DPRD. Kita tentu juga pernah mendengar ada yang namanya serangan fajar yaitu prilaku membagikan sejumlah uang pada hari H sebelum datang ke TPS dengan maksud agar kita menjobls salahsatu partai atau caleg, walaupun kita belum tahu visi dan misi caleg tersebut. Saya dan keluarga di suatu daerah pernah didatangi oleh tim sukses salah satu caleg dengan datang menawarkan satu suara akan dibayar sejumlah uang yang saya pikir termasuk besar. Namun tawaran yang baik itu tentu bukanlah suatu yang baik untuk masa depan generasi dan bangsa ini karena berarti calon pemimpin tersebut telah berupaya mendidik sikap dan prilaku suap menyuap terus berkembang dinegeri yang kita cintai ini.
Kita juga yakin dan percaya apabila pengeluaran untuk menjadi caleg telah sedemikian besarnya maka apabila telah menjadi anggota legislatif nanti akan berusaha pula mati-matian untuk mengembalikan modalnya dengan cara apapun sehingga sasaran dan amanah yang diberikan oleh masyarakat yang diwakilinya tentu tidak akan tercapai. Semoga kita bisa berhati-hati menentukan pilihan kita..!
Beragam upaya dan usaha yang dilakukan para caleg bahkan terkadang bagaikan sebuah lelucon yang harus dilakoninya, betapa tidak misalnya yang biasanya tidak kenal sama sekali dengan masyarakat, sekarang datang dengan sok kenal dan sok dekat dengan masyarakat lalu tiba-tiba menjanjikan bermacam program dan bantuan ini dan itulah pokoknya asalkan bisa meraih simpatik masyarakat untuk mendulang suara sebanyak-banyaknya tapi kapan realisasinya? Tentu apabila setelah Pemilu telah usai dan si"Caleg" telah kita hantarkan untuk duduk manis dikursi kehormatannya. Yang sering terjadi adalah janji tinggal janji sehingga kita tidak obahnya seperti pendorong mobil mogok dan yang punya mobil datang dengan muka manis beribu janji minta tolong kepada kita agar mau mengeluarkan mobilnya. Sebagai masyarakat yang baik kita berusaha untuk mendorongnya bersama-sama. tapi setelah mobilnya keluar dari kesulitan maka ia melaju tanpa menoleh lagi kebelakang. Kapan kita bertemu lagi ? Ya setelah masa jabatannya habis dan ingin kembali maju sebagai anggota caleg yaitu lima tahun mendatang..! Nah...
Ada caleg yang tidak segan-segan merogoh kantongnya sampai ratusan juta bahkan milyaran rupiah demi untuk mendapatkan kursi empuk diDPR-RI atau DPRD. Kita tentu juga pernah mendengar ada yang namanya serangan fajar yaitu prilaku membagikan sejumlah uang pada hari H sebelum datang ke TPS dengan maksud agar kita menjobls salahsatu partai atau caleg, walaupun kita belum tahu visi dan misi caleg tersebut. Saya dan keluarga di suatu daerah pernah didatangi oleh tim sukses salah satu caleg dengan datang menawarkan satu suara akan dibayar sejumlah uang yang saya pikir termasuk besar. Namun tawaran yang baik itu tentu bukanlah suatu yang baik untuk masa depan generasi dan bangsa ini karena berarti calon pemimpin tersebut telah berupaya mendidik sikap dan prilaku suap menyuap terus berkembang dinegeri yang kita cintai ini.
Kita juga yakin dan percaya apabila pengeluaran untuk menjadi caleg telah sedemikian besarnya maka apabila telah menjadi anggota legislatif nanti akan berusaha pula mati-matian untuk mengembalikan modalnya dengan cara apapun sehingga sasaran dan amanah yang diberikan oleh masyarakat yang diwakilinya tentu tidak akan tercapai. Semoga kita bisa berhati-hati menentukan pilihan kita..!